SEJARAH GPI SIDANG PONDOK ARUM
Dimulai dengan sebuah Pos Pelayanan pada tanggal 15 Juli 2002, Di Resmikan tanggal 03 November 2002. Oleh hamba-Nya Bapak Pendeta Raja Gukguk
Diawal dengan sebuah keimanan Hamba-Nya untuk mengajukan sebuah Nazar yang pernah di ucapkan. Suatu saat akan menjadi pelayan Tuhan bila kerinduannya terkabul.
Tuhan yang menjawab sebuah Nazar hamba-Nya lewat sebuah peristiwa kerusuhan dalam negeri, hamba-Nya merasakan pertolongan Tuhan yang sangat luar biasa, sehinga dapat bekerja di sebuah perusahaan yang menjadi sumber kehidupan keluarga hingga Pensiun di Usia Yang Ke- 56 Tahun
Setelah hamba-Nya bekerja di sebuah perusahaan tersebut, yang menjadi harapannya selama ini, beliau diingatkan Roh Kudus suatu saat, dengan suara yang baik sangat jelas “ KAPAN LAGI ENGKAU MELAYANI ‘AKU’ AKU SUDAH MEMBAYAR UPAH MU SETIAP BULAN?”
Seketika hamba-Nya menghentikan Sepeda Motor, yang sedang menuju kantor tempat hamba-Nya bekerja, Dengan Sujud dan Air Mata yang bercucuran tangisan serta sebuah Pengakuan kepada Tuhan, hamba-Nya terucap “ Ya, terimah kasih- terimah kasih ya Tuhan”
Dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan serta keterbatasan hamba-Nya dalam banyak hal, hamba-Nya tidak memiliki solusi apapun. Sebab tidak ada satu orang pun yang dapat memahami situasi yang sedang dipikirkan hamba-Nya
Memang ada beberapa organisasi Gereja yang pernah mengajak hamba-Nya untuk bergabung, Namun setiap kali juga hamba-Nya tidak merasa menyatu dengan keadaan tersebut.
Suatu saat pada hari Minggu, hamba-Nya diminta salah satu pendeta untuk melayani di Gereja beliau, selesai ibadah siang hari, hamba-Nya pulang kerumah sekitar jam 2 siang. Setelah hamba-Nya tiba di rumah dan kebetulan seluruh keluarga dan anak-anak hamba-Nya sedang tidak berada dalam rumah, dan rumah tersebut benar-bener sepi.
Seketika hamba-Nya membuka pintu dan melangkahkan kaki satu langkah ke dalam rumah saat itulah ada suara yang sangat jelas dan tegas mengatakan “Disinilah kau melayani Aku”.
Hamba-Nya langsung bersujud dan berkata “ Ya saya mau Tuhan ” tanpa kompromi dengan sedikit pun terutama terhadap istri hamba-Nya, Hamba-Nya membeli beberapa material dan membuat sendiri kursi panjang tiga Buah dan sebuah Mimbar Kecil. Serta mengatakan keluarga yang masih saudara dekat dan istri hamba-Nya.
"Tuhan telah mengatakan disinilah kita Melayani Dia", maka pada saat Minggu tanggal 15 juni 2002. dimulailah ibadah perdana di GPI Sidang Pondok Arum.
Sesungguhnya Hamba-nya sangat yakin kalau Tuhan sudah membuka tidak ada kekuatan apapun yang dapat menutup dan kami sungguh rasakan penyertaan Tuhan dalam tahun- tahun perjalan Gereja Pentakosta Indonesia Pondok arum. Maka hamba-Nya sangat menekankan dan hamba-hamba Tuhan dan Jemaat. Untuk melayani dan memuliahkan Tuhan, maka tempat ini pun sepenuhnya ada di dalam perlindugan Tuhan Yesus Kristus.
0 komentar:
Posting Komentar